Dalam kurun beberapa bulan terakhir kita tentunya sering mendengar informasi terkait rencana redenominasi mata uang Rupiah yang akan segera digalakkan oleh pemerintah. Isu terkait redenominasi Rupiah juga semakin gencar diberitakan setelah memasuki tahun 2013 ini dan hal ini beriringan dengan RUU tentang redenominasi juga telah masuk dalam Prolegnas dan bakal dibahas DPR tahun ini.
Bahkan seperti pemberitaan yang banyak disiarkan oleh media, maka jika RUU redenominasi disetujui oleh DPR, maka pada tahun 2014 mendatang bakal dimunculkan mata uang baru hasil redenominasi, sehingga ada 2 mata uang yang beredar di masyarakat. Setelah itu secara perlahan hingga 2017 redenominasi dilakukan dan mata uang rupiah lama akan hilang di masyarakat.
Pengertian Redenominasi Rupiah
Mengingat redenominasi mata uang Rupiah ini merupakan salah satu hal yang mungkin masih belum banyak kita ketahui, maka pada kesempatan kali ini blog Berita Terhangat akan mencoba mempublikasikan arti redenominasi atau pengertian dari redenominasi. Selain mempublikasikan arti dari redenominasi, juga akan dipublikasikan perbedaan antara redenominasi dan sanering.
Dari Wikipedia, pengertian Redenominasi adalah penyederhanaan nilai mata uang menjadi lebih kecil tanpa mengubah nilai tukarnya. Adapun tujuan dari Redenominasi itu sendiri adalah untuk meminimalisir pengaruh transaksi harian karena resiko dan ketidaknyamanan yang diakibatkan oleh jumlah lembaran uang yang harus dibawa, atau karena psikologi manusia yang tidak efektif dalam menangani perhitungan angka dalam jumlah besar, sehingga masalah ini dapat diperkecil dengan cara redenominasi.
Lebih lanjut sepertu arti sederhana dari redenominasi dapat diartikan upaya menyederhanakan denominasi (pecahan) mata uang menjadi pecahan lebih sedikit dengan cara mengurangi digit (angka nol) tanpa mengurangi nilai mata uang tersebut. Hal yang sama secara bersamaan dilakukan juga pada harga-harga barang, sehingga daya beli masyarakat tidak berubah.
Dampak Redenominasi Rupiah
Mungkin sebagian diantara Anda ada yang bertanya apa sebenarnya dampak yang akan terjadi ketika proses redenominasi Rupiah dilakukan? Dampak negatif yang terjadi akibat redenominasi tidak akan terjadi, sebab dipastikan tidak bakal ada kerugian karena daya beli tetap sama. Selain itu redenominasi bertujuan menyederhanakan pecahan uang agar lebih efisien dan nyaman dalam melakuan transaksi. Tujuan berikutnya, mempersiapkan kesetaraan ekonomi suatu negara dengan negara regional, sehingga dampak dilakukannya redenominasi rupiah adalah hal yang tentunya sangat menguntungkan bagi masyarakat.
Perbedaan Redenominasi dan Sanering
Setelah mengetahui pengertian dari Redenominasi yang sudah dipublikasikan diatas, maka tentunya kita juga perlu mengetahui apa perbedaan antara Redenominasi dan Sanering. Adapun perbedaan antara Redenominasi dan Sanering akan dijelaskan secara lengkap berikut ini.
Redenominasi
- Redenominasi adalah menyederhanakan denominasi (pecahan) mata uang menjadi pecahan lebih sedikit dengan cara mengurangi digit (angka nol) tanpa mengurangi nilai mata uang tersebut. Hal yang sama secara bersamaan dilakukan juga pada harga-harga barang, sehingga daya beli masyarakat tidak berubah.
- Pada redenominasi, tidak ada kerugian karena daya beli tetap sama, sedangkan pada sanering menimbulkan banyak kerugian karena daya beli turun drastis. Selain itu redenominasi bertujuan menyederhanakan pecahan uang agar lebih efisien dan nyaman dalam melakuan transaksi. Tujuan berikutnya, mempersiapkan kesetaraan ekonomi suatu negara dengan negara regional.
- Redenominasi juga biasanya dilakukan saat kondisi makro ekonomi stabil. Ekonomi tumbuh dan inflasi terkendali.
- Pada redenominasi nilai uang terhadap barang tidak berubah, karena hanya cara penyebutan dan penulisan pecahan uang saja yang disesuaikan.
- Redenominasi dipersiapkan secara matang dan terukur sampai masyarakat siap, agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.
- Sanering adalah pemotongan daya beli masyarakat melalui pemotongan nilai uang. Hal yang sama tidak dilakukan pada harga-harga barang, sehingga daya beli masyarakat menurun.
- Sanering bertujuan mengurangi jumlah uang yang beredar akibat lonjakan harga-harga. Dilakukan karena terjadi hiperinflasi (inflasi yang sangat tinggi).
- Sanering dilakukan dalam kondisi makro ekonomi tidak sehat, inflasi sangat tinggi (hiperinflasi).
- Ketika terjadi sanering, maka nilai uang terhadap barang berubah menjadi lebih kecil, karena yang dipotong adalah nilainya.
- Sanering tidak ada masa transisi dan dilakukan secara tiba-tiba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar